Berpuasa Dapat Mencegah Penyakit Pikun?


Tidak dapat dipungkiri bahwa berpuasa selain merupakan sarana ibadah dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah, juga memiliki banyak faedah bagi kesehatan tubuh. Puasa tidak hanya dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit tetapi juga merupakan sebuah terapi yang efektif untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya penyakit neurodegeneratif (penyakit yang diakibatkan oleh proses penuaan). Saat berpuasa, organ-organ tubuh mengalami fase istirahat, miliaran sel di dalam tubuh berusaha untuk bertahan hidup, serta beregenerasi, yang bertujuan untuk meremajakan sel-sel yang telah rupture atau rusak. Selain itu, puasa juga bermanfaat untuk detoksifikasi, yang membuang toksin/racun dari dalam tubuh.
Penyakit neurodegeneratif itu sendiri merupakan penyakit akibat gangguan pada susunan saraf yang timbul secara progresif akibat proses menua, genetik, dan faktor-faktor lain seperti toksin, bahan kimia, infeksi virus, trauma maupun penyakit stroke dan tumor. Penyakit ini meliputi demensia akibat Alzheimer atau yang lazim disebut “pikun”, Parkinson’s disease, Huntington’s disease, Lewy Bodie disease, dan lain-lain. Pada penyakit Alzheimer ditandai dengan terjadinya kemunduran kognitif yang berupa menurunnya daya ingat, proses berfikir menjadi lamban, sulit memusatkan perhatian dan konsentrasi, kesulitan berbahasa, serta kesulitan mengambil keputusan, sering ditemukan pada proses brain aging yang akan berujung pada demensia yang bersifat irreversible (menetap).
Menjadi tua itu pasti, namun upaya preventif (pencegahan) dalam proses penuaan dini harus dilakukan agar prevalensi penyakit neurodegeneratif akibat demensia, trauma susunan saraf, maupun akibat stroke dapat diminimalisir. Mengingat, salah satu dari banyaknya sel-sel di dalam tubuh kita, sel saraf merupakan satu-satunya sel yang tidak dapat beregenerasi, dimana ketika satu buah sel saraf dinyatakan mati, maka sel tersebut tidak dapat diperbarui kembali. Sehingga, pencegahan terhadap penyakit neurodegeneratif ini menjadi hal yang krusial untuk diri kita. Tentu kita semua menginginkan menjalani masa tua yang bahagia bukan?
Berpuasa merupakan prekursor diet ketogenik yang berperan dalam proteksi sel saraf. Diet Ketogenik atau long chain trigliseride diet adalah diet tinggi lemak, cukup protein, dan rendah karbohidrat sehingga sumber glukosa dalam tubuh menjadi minimal. Dalam diet ini, lemak yang berjumlah lebih banyak berperan sebagai sumber energi utama. Jumlah lemak yang lebih banyak menginduksi terbentuknya benda keton di dalam tubuh, yang prosesnya disebut ketogenesis.
Metode diet ketogenik yang berperan dalam proteksi sel saraf ini telah diteliti oleh Gasior M, Rogawski MA, Hartman AL pada tahun 2006, dan pada penelitian baru-baru ini, diet ketogenik membawa dampak yang bermanfaat dalam memodifikasi penyakit Alzheimer,  dimana kadar beta hidroksi butirat (salah satu jenis benda keton) yang terbentuk dalam dalam plasma darah mengalami peningkatan. Beta hidroksi butirat memiliki manfaat dalam fungsi daya ingat, sehingga dengan peningkatan kadarnya bisa memperbaiki fungsi daya ingat pada penderita Alzheimer.
Dibawah ini merupakan gambar yang menjelaskan keadaan tubuh kita ketika berpuasa.


Mengapa disini saya mengatakan bahwa berpuasa dapat diartikan sebagai dengan diet ketogenik? Tentu, karena pada saat berpuasa, tubuh kita tidak mendapatkan suplai makanan (yang sebagian besar mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, mie, dll.) dalam jangka waktu tertentu. Seperti yang sudah kita pahami bersama bahwa karbohidrat sangat dibutuhkan untuk menghasilkan energi, yang juga merupakan sumber energi utama dalam tubuh kita. Ketika sumber energi utama kita terbatas, maka tubuh kita secara otomatis akan memecah lemak sebagai sumber energi lain sebagai alternatif. Pemecahan lemak akan menghasilkan benda-benda keton, salah satunya yaitu beta hidroksi butirat yang dapat membantu fungsi daya ingat, seperti penjelasan diatas.

Mungkin oleh sebab itulah, mengapa orang-orang tua disekitar kita yang rajin berpuasa lebih  baik daya ingatnya dibandingkan yang tidak berpuasa/jarang berpuasa. :)
Jadi...luar biasa bukan manfaat dari berpuasa? 

0 Response to "Berpuasa Dapat Mencegah Penyakit Pikun?"