Tidak dapat dipungkiri bahwa berpuasa selain merupakan
sarana ibadah dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah, juga memiliki banyak
faedah bagi kesehatan tubuh. Puasa tidak hanya dapat mencegah timbulnya
berbagai penyakit tetapi juga merupakan sebuah terapi yang efektif untuk
menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya penyakit neurodegeneratif (penyakit
yang diakibatkan oleh proses penuaan). Saat berpuasa, organ-organ tubuh
mengalami fase istirahat, miliaran sel di dalam tubuh berusaha untuk bertahan
hidup, serta beregenerasi, yang bertujuan untuk meremajakan sel-sel yang telah rupture atau rusak. Selain itu, puasa
juga bermanfaat untuk detoksifikasi, yang membuang toksin/racun dari dalam
tubuh.
Penyakit neurodegeneratif itu sendiri merupakan penyakit
akibat gangguan pada susunan saraf yang timbul secara progresif akibat proses
menua, genetik, dan faktor-faktor lain seperti toksin, bahan kimia, infeksi
virus, trauma maupun penyakit stroke dan tumor. Penyakit ini meliputi demensia
akibat Alzheimer atau yang lazim disebut “pikun”, Parkinson’s disease, Huntington’s disease,
Lewy Bodie disease, dan lain-lain. Pada penyakit Alzheimer ditandai dengan terjadinya
kemunduran kognitif yang berupa menurunnya daya ingat, proses berfikir menjadi
lamban, sulit memusatkan perhatian dan konsentrasi, kesulitan berbahasa, serta
kesulitan mengambil keputusan, sering ditemukan pada proses brain aging yang akan berujung pada
demensia yang bersifat irreversible (menetap).
Menjadi tua itu pasti, namun upaya preventif (pencegahan)
dalam proses penuaan dini harus dilakukan agar prevalensi penyakit
neurodegeneratif akibat demensia, trauma susunan saraf, maupun akibat stroke dapat
diminimalisir. Mengingat, salah satu dari banyaknya sel-sel di dalam tubuh
kita, sel saraf merupakan satu-satunya sel yang tidak dapat beregenerasi,
dimana ketika satu buah sel saraf dinyatakan mati, maka sel tersebut tidak
dapat diperbarui kembali. Sehingga, pencegahan terhadap penyakit
neurodegeneratif ini menjadi hal yang krusial untuk diri kita. Tentu kita semua
menginginkan menjalani masa tua yang bahagia bukan?
Berpuasa merupakan prekursor diet ketogenik yang
berperan dalam proteksi sel saraf. Diet
Ketogenik atau long chain trigliseride diet adalah diet tinggi lemak,
cukup protein, dan rendah karbohidrat sehingga sumber glukosa dalam tubuh
menjadi minimal. Dalam diet ini, lemak yang berjumlah lebih banyak berperan
sebagai sumber energi utama. Jumlah lemak yang lebih banyak menginduksi
terbentuknya benda keton di dalam tubuh, yang prosesnya disebut ketogenesis.
Metode diet ketogenik yang
berperan dalam proteksi sel saraf ini telah diteliti oleh Gasior M, Rogawski MA, Hartman AL pada
tahun 2006, dan pada penelitian baru-baru ini, diet ketogenik
membawa dampak yang bermanfaat dalam memodifikasi penyakit Alzheimer, dimana kadar beta hidroksi butirat (salah satu
jenis benda keton) yang terbentuk dalam dalam plasma darah mengalami
peningkatan. Beta hidroksi butirat memiliki manfaat dalam fungsi daya ingat,
sehingga dengan peningkatan kadarnya bisa memperbaiki fungsi daya ingat pada
penderita Alzheimer.
Dibawah ini merupakan gambar yang
menjelaskan keadaan tubuh kita ketika berpuasa.
Mengapa disini saya mengatakan
bahwa berpuasa dapat diartikan sebagai dengan diet ketogenik? Tentu, karena
pada saat berpuasa, tubuh kita tidak mendapatkan suplai makanan (yang sebagian
besar mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, mie, dll.) dalam jangka waktu
tertentu. Seperti yang sudah kita pahami bersama bahwa karbohidrat sangat
dibutuhkan untuk menghasilkan energi, yang juga merupakan sumber energi utama
dalam tubuh kita. Ketika sumber energi utama kita terbatas, maka tubuh kita
secara otomatis akan memecah lemak sebagai sumber energi lain sebagai
alternatif. Pemecahan lemak akan menghasilkan benda-benda keton, salah satunya
yaitu beta hidroksi butirat yang dapat membantu fungsi daya ingat, seperti
penjelasan diatas.
Mungkin oleh sebab itulah, mengapa orang-orang tua disekitar kita yang rajin berpuasa lebih baik daya ingatnya dibandingkan yang tidak berpuasa/jarang berpuasa. :)
Jadi...luar biasa bukan manfaat dari berpuasa?
0 Response to "Berpuasa Dapat Mencegah Penyakit Pikun?"
Post a Comment