Koas merupakan singkatan dari Co Assisten atau bisa disebut pendamping dokter. Seorang koas merupakan profesi yang cukup langka. Profesi ini diambil setelah seorang mahasiswa kedokteran menyelesaikan program studi S1 nya. Ya, bisa disebut program lanjutan dalam rangkaian pendidikan seorang dokter. seorang calon dokter tidak akan menjadi dokter jika tidak melewati fase ini.
Koas merupakan profesi yang sangat berat, penuh risiko, dan penuh pengorbanan. difase pendidikan inilah seorang dokter berada pada fase terberatnya dalam pendidikannya. bagaimana tidak, seorang koas dituntut untuk dapat menjadi multi profesi. Mulai dari menjadi, perawat, bidan, pekarya (juru dorong di rumah sakit), petugas lab, penyanyi, dan masih banyak lagi.
Seorang koas dituntut untuk dapat bekerja sekaligus belajar. Agar ilmu di rumah sakit bisa di dapat, koas harus pandai-pandai mengatur waktu, tenaga, dan pikiran. Karena jadwal kegiatan yang harus dilakukan sangatlah banyak, mulai dari visite pasien, membuat laporan, ujian, dan masih banyak lagi. Belum lagi ditambah pekerjaan rumah yang cukup berat bagi koas dengan tingkat ekonomi yang menengah kebawah, seperti mencuci baju atau bekerja paruh waktu.
Dalam koas sendiri, ada beberapa jadwal putaran Lab-lab yang harus dilalui selama masa pendidikannya. Rata-rata pendidikan profesi/koas dokter ditempuh dalam 2 tahun. Berikut saya berikan gambaran putaran koas yang saya alami sewaktu pendidikan:
ya begitulah sederetan panjang stase divisi kesehatan yang harus dilalui oleh seorang koas. Diantara sederetan Divisi lab tersebut yang paling terkenal dengan beban berat dan lamanya adalah Divisi: Anak (IKA), Kandungan (Obgyn), Bedah, Penyakit Dalam (IPD) yang semua itu lebih dikenal dengan the Big Four. Rata-rata masing2 ditempuh 2 bulan (4 minggu) kecuali IPD yang lamanya 3,5 bulan, sementara divisi lain rata2 1 bulan dan yang terpendek 2 minggu.
Bagi setiap Koas, setiap stase divisi pasti meninggalkan kesan tersendiri, terutama 4 lab besar itu. Diantara kesan dan ciri khas pada lab besar di tempat rumah sakit tempat saya magang dulu adalah:
-IKA:
Bekerja sebagai dokter sekaligus pekerja sukarela menggantikan mesin bagging, nebul, dan suction atau sering disingkat dengan pekerja BNS. Bagging merupakan pekerjaan memompa alat bantu nafas pada pasien-pasien anak yang sudah cukup kritis dengan menggunakan tangan dengan irama yang ritmis agar tercapai tingkat oksigen yang pas yang diperlukan pasien. Tidak jarang pekerjaan ini dilakukan berjam-jam lamanya, samai harus dibuat shift ganti antar koas. dan kadangkala harus dikerjakan dengan kondisi badan capek dan ngantuk-ngantuk karena terkadang sampai tengah malam. selanjutny adalah Nebul. Nebul merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara memberikan asap obat kepada pasien anak-anak dengan kondisi salurn nafas yang tersumbat, biasanya karena lendir di saluran nafas. kegiatan ini berlangsung hampir sama dengan bagging. Namun, intensitasnya lebih jarang, namun harus tetap dibuatkan shift ganti juga. Dan yang terakhir adalah suction. Suction adalah kegiatan yang dikerjakan dengan memasukkan selang ke saluran nafas pasien anak yang lendirnya terlalu banyak sehingga berbahaya karena dapat menyumbat saluran nafas. Hal ini dilakukan dengan alat suction.
Obgyn:
Bekerja menunggu persalinan dan menyiapkan alat-alat partus set (alat perlengkapan persalinan). Pada divisi ini, pekerjaannya sebenarnya tidak terlalu berat hanya saja, pekerjaannya lumayan beragam, mulai dari menyuntik, memeriksa, menyiapkan, dan membantu persalinan.
Bedah:
Bekerja sebagai dokter yang kuat dan pekarya (petugas pendorong dan pekerjaan umum). Pada divisi inilah pekerjaan yang paling berat menurut saya. Karena pada divisi ini, kekuatan tubuh sangat diperlukan. Diantara pekerjaan berat yang cukup melelahkan adalah jaga malam. Pada jaga malam, kita harus siap sedia melayanni pasien-pasien IGD dengan kondisi yang bermacam-macam, yang jelas pasien rata-rata dengan kondisi berdarah-darah. Kita harus bekerja siang malam dengan waktu istirahat yang cuma sedikit. Diantara pekerjaan utama di divisi ini adalah menjahit, merawat luka, meng infus, mendorong pasien ke ruang foto X-Ray dan observasi/mengawasi kondisi pasien. Atau kita harus bisa bekerja sebagai multi profesi.
IPD:
Divisi yang disebut tempatnya orang-orang dengan otak pintar. Yah, didivisi ini memang lekat sekali dengan nuansa ilmiahnya. fisik harus kuat dan otak juga harus kuat. Setiap hari harus memeriksa pasien dan membuat laporan-laporan ilmiah dan kesemuanya itu harus dilakukan selama 3,5 bulan.
Untuk divisi lain selain yang 4 besar tersebut, juga mempunyai cerita sendiri-sendiri yang juga mempunyai kesan tersendiri. Yang jelas semuanya punya ciri khasnya, yang jelas juga memberikan ilmu dan pelajaran berharga bagi setiap koas.
Begitulah sedikit ulasan tentang program profesi seorang dokter..^^
Seorang koas dituntut untuk dapat bekerja sekaligus belajar. Agar ilmu di rumah sakit bisa di dapat, koas harus pandai-pandai mengatur waktu, tenaga, dan pikiran. Karena jadwal kegiatan yang harus dilakukan sangatlah banyak, mulai dari visite pasien, membuat laporan, ujian, dan masih banyak lagi. Belum lagi ditambah pekerjaan rumah yang cukup berat bagi koas dengan tingkat ekonomi yang menengah kebawah, seperti mencuci baju atau bekerja paruh waktu.
Dalam koas sendiri, ada beberapa jadwal putaran Lab-lab yang harus dilalui selama masa pendidikannya. Rata-rata pendidikan profesi/koas dokter ditempuh dalam 2 tahun. Berikut saya berikan gambaran putaran koas yang saya alami sewaktu pendidikan:
ya begitulah sederetan panjang stase divisi kesehatan yang harus dilalui oleh seorang koas. Diantara sederetan Divisi lab tersebut yang paling terkenal dengan beban berat dan lamanya adalah Divisi: Anak (IKA), Kandungan (Obgyn), Bedah, Penyakit Dalam (IPD) yang semua itu lebih dikenal dengan the Big Four. Rata-rata masing2 ditempuh 2 bulan (4 minggu) kecuali IPD yang lamanya 3,5 bulan, sementara divisi lain rata2 1 bulan dan yang terpendek 2 minggu.
Bagi setiap Koas, setiap stase divisi pasti meninggalkan kesan tersendiri, terutama 4 lab besar itu. Diantara kesan dan ciri khas pada lab besar di tempat rumah sakit tempat saya magang dulu adalah:
-IKA:
Bekerja sebagai dokter sekaligus pekerja sukarela menggantikan mesin bagging, nebul, dan suction atau sering disingkat dengan pekerja BNS. Bagging merupakan pekerjaan memompa alat bantu nafas pada pasien-pasien anak yang sudah cukup kritis dengan menggunakan tangan dengan irama yang ritmis agar tercapai tingkat oksigen yang pas yang diperlukan pasien. Tidak jarang pekerjaan ini dilakukan berjam-jam lamanya, samai harus dibuat shift ganti antar koas. dan kadangkala harus dikerjakan dengan kondisi badan capek dan ngantuk-ngantuk karena terkadang sampai tengah malam. selanjutny adalah Nebul. Nebul merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara memberikan asap obat kepada pasien anak-anak dengan kondisi salurn nafas yang tersumbat, biasanya karena lendir di saluran nafas. kegiatan ini berlangsung hampir sama dengan bagging. Namun, intensitasnya lebih jarang, namun harus tetap dibuatkan shift ganti juga. Dan yang terakhir adalah suction. Suction adalah kegiatan yang dikerjakan dengan memasukkan selang ke saluran nafas pasien anak yang lendirnya terlalu banyak sehingga berbahaya karena dapat menyumbat saluran nafas. Hal ini dilakukan dengan alat suction.
Obgyn:
Bekerja menunggu persalinan dan menyiapkan alat-alat partus set (alat perlengkapan persalinan). Pada divisi ini, pekerjaannya sebenarnya tidak terlalu berat hanya saja, pekerjaannya lumayan beragam, mulai dari menyuntik, memeriksa, menyiapkan, dan membantu persalinan.
Bedah:
Bekerja sebagai dokter yang kuat dan pekarya (petugas pendorong dan pekerjaan umum). Pada divisi inilah pekerjaan yang paling berat menurut saya. Karena pada divisi ini, kekuatan tubuh sangat diperlukan. Diantara pekerjaan berat yang cukup melelahkan adalah jaga malam. Pada jaga malam, kita harus siap sedia melayanni pasien-pasien IGD dengan kondisi yang bermacam-macam, yang jelas pasien rata-rata dengan kondisi berdarah-darah. Kita harus bekerja siang malam dengan waktu istirahat yang cuma sedikit. Diantara pekerjaan utama di divisi ini adalah menjahit, merawat luka, meng infus, mendorong pasien ke ruang foto X-Ray dan observasi/mengawasi kondisi pasien. Atau kita harus bisa bekerja sebagai multi profesi.
IPD:
Divisi yang disebut tempatnya orang-orang dengan otak pintar. Yah, didivisi ini memang lekat sekali dengan nuansa ilmiahnya. fisik harus kuat dan otak juga harus kuat. Setiap hari harus memeriksa pasien dan membuat laporan-laporan ilmiah dan kesemuanya itu harus dilakukan selama 3,5 bulan.
Untuk divisi lain selain yang 4 besar tersebut, juga mempunyai cerita sendiri-sendiri yang juga mempunyai kesan tersendiri. Yang jelas semuanya punya ciri khasnya, yang jelas juga memberikan ilmu dan pelajaran berharga bagi setiap koas.
Begitulah sedikit ulasan tentang program profesi seorang dokter..^^
0 Response to "Cerita Koas"
Post a Comment